Berapa besar kapasitas listrik yang kita butuhkan di rumah?
Ada perbedaan pengertian antara kapasitas listrik terpasang dengan jumlah pemakaian listrik. Jumlah pemakaian listrik di sebuah rumah, tidak harus mencerminkan besar kapasitas listrik terpasang di rumah. Demikian juga sebaliknya.
Karena keduanya berhubungan erat dengan besaran daya yang dibutuhkan perangkat elektronik, seringkali kita keliru mengartikan perbedaan antara keduanya. Pembahasan tersendiri mengenai pemakaian daya telah banyak saya ceritakan di blog ini. Anda dapat membaca ulasannya di artikel Cara menghitung daya listrik pada Perangkat Elektronik.
Lalu, dimana perbedaan Pemakaian Daya dengan Kapasitas Listrik Terpasang?
Kapasitas Listrik Terpasang vs Pemakaian Daya
Kapasitas Listrik Terpasang, bisa diumpamakan sebagai satu hotel. Sedangkan, Pemakaian Daya (listrik) merupakan rombongan tamu yang datang menginap selama jangka waktu tertentu.
Misalnya, satu hotel memiliki daya tampung 1300 tamu untuk menginap.
Pagi hari, kedatangan rombongan wisatawan pertama berjumlah 350 orang yang hendak menginap selama 8 hari. Siangnya, rombongan wisatawan kedua berjumlah 500 orang datang menginap selama 3 hari, dan sorenya rombongan wisatawan ketiga berjumlah 600 orang menginap selama 5 hari.
Jumlah orang dari rombongan pertama dan kedua adalah 850 orang. Dengan demikian, sisa tempat untuk tamu menginap tinggal 450 orang.
Karena rombongan ketiga memiliki jumlah anggota sebanyak 600 orang, sedangkan tempat yang tersisa untuk tamu menginap hanya 450 orang, maka rombongan ini tidak dapat diterima menginap di hotel.
Jadi, untuk selanjutnya, hotel hanya bisa menerima rombongan tamu untuk menginap berjumlah maksimum 450 orang saja.
Kira-kira, seperti itulah analogi hubungan kapasitas listrik terpasang dengan pemakaian daya.
Kapasitas listrik terpasang hanya berfungsi menampung besar daya (jumlah orang) dari perangkat elektronik (rombongan) untuk menyala selama jangka waktu tertentu (lama waktu menginap). Berapa pun besar daya dari perangkat-perangkat elektronik yang hendak dinyalakan, tidak akan menambah atau mengurangi nilai dari kapasitas listrik terpasang.
Sedangkan pemakaian daya adalah besar daya (jumlah orang) dari perangkat elektronik (rombongan) yang bisa dinyalakan (menginap di hotel). Nilainya akan terus bertambah mengikuti lama waktu kondisi perangkat menyala (lama waktu menginap). Seandainya nilai daya perangkat elektronik sebesar 350 Watt dan menyala selama waktu 8 jam, maka pemakaian daya yang telah terjadi adalah sebesar 8 x 350 = 2.800 Watt.
Pemahaman Kapasitas Listrik Terpasang pada Umumnya
Kita sering mendengar / membaca tentang istilah “listrik 450VA”, “listrik 1300VA”, “listrik 2200VA” dst. Istilah itu mengartikan nilai batas besaran listrik yang bisa dipakai di satu rumah. Seandainya listrik di rumah kita saat ini nilainya 1300VA, maka total input listrik dari semua perangkat elektronik yang ada dan menyala di rumah saat ini “tidak bisa” melebihi nilai 1300VA. Bukan berarti kita tidak boleh memiliki perangkat elektronik dalam jumlah lebih banyak. Selama input daya perangkat elektronik yang “menyala” masih dalam batas 1300VA, tidak ada masalah.Ada beberapa cara untuk kita mengetahui besaran kapasitas listrik yang saat ini terpasang di rumah. Bisa dengan melihatnya pada kategori pelanggan yang tertera di resi pembelian / pembayaran biaya listrik bulanan. Bisa juga dengan mencari keberadaan tulisan berupa angka yang diakhiri dengan rangkaian huruf VA pada MCB di meteran.
Namun, apakah benar sejumlah itu listrik yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari di rumah? Apakah tidak kebesaran atau kekecilan nilainya? Mengapa bisa berbeda-beda antara kebutuhan satu rumah dengan lainnya?
Memperkirakan Kebenaran Nilai Kapasitas Listrik Terpasang
Pertama-tama, hal yang harus kita pahami terlebih dulu adalah besaran listrik bernilai 1300VA sama dengan besaran listrik bernilai 1.040 Watt (1300VA x 0,8 = 1.040 Watt). Nilai 0,8 merupakan nilai Faktor Daya dan sudah menjadi ketentuan dari PLN. Hal tersebut juga berlaku pada kapasitas listrik yang bukan 1300VA. Seperti : 900VA = 720 Watt, 2200VA = 1.760 Watt, dst.
Dengan demikian, batas nilai pemakaian listrik yang sebenarnya menjadi lebih jelas. Kapasitas listrik terpasang 2200VA bukan berarti kita bisa menggunakan pemakaian listrik sebesar 2.200 Watt. Melainkan hanya sebesar 1.760 Watt saja
Misalnya, perangkat elektronik yang ada di rumah adalah :
1 unit AC 1 pk ~ @ 540 Watt
1 unit kulkas ~ @ 100 Watt
1 unit coffee maker ~ @ 750 Watt
1 mesin cuci ~ @ 350 Watt
10 buah lampu ~ @ 18 Watt
1 unit kipas angin ~ @ 45 Watt
2 unit televisi ~ @ 128 Watt
Kita kelompokan perangkat-perangkat tersebut berdasarkan waktu pemakaiannya :
Perangkat elektronik yang menyala bersamaan setiap malam adalah :
1 unit AC 1 pk ~ @ 540 Watt
1 unit kulkas ~ @ 100 Watt
10 buah lampu ~ @ 18 Watt
2 unit televisi ~ @ 128 Watt
Dengan demikian, total daya yang dibutuhkan untuk malam hari adalah sebesar : 540 + 100 + 180 + 254 = 1.074 Watt
Saat siang hari, perangkat elektronik yang menyala bersamaan adalah :
1 unit kulkas ~ @ 100 Watt
1 unit coffee maker ~ @ 750 Watt
1 mesin cuci ~ @ 350 Watt
1 unit kipas angin ~ @ 45 Watt
1 unit televisi ~ @ 128 Watt
Maka, total daya yang dibutuhkan untuk siang hari adalah sebesar : 100 + 750 + 350 + 45 + 128 = 1.373 Watt
Dari kedua nilai total daya (1.074 Watt dan 1.373 Watt) yang diperlukan untuk menyalakan perangkat elektronik dari kedua waktu (siang dan malam) tersebut adalah nilai terbesar yang dijadikan acuan dalam menentukan besar kapasitas listrik terpasang, yaitu : 1.373 Watt.
Karena, kapasitas listrik terpasang sebesar 1300VA adalah sama dengan 1300 x 0,8 = 1.040 Watt, maka tidak cukup untuk mendukung nyala dari semua perangkat elektronik yang sebesar 1.373 Watt. Jadi, nilai kapasitas listrik yang saat ini terpasang di rumah adalah 2200VA atau sama dengan 2200 x 0,8 = 1.760 Watt.
Kalau nilai kapasitas listrik terpasang lebih kecil dari nilai total input daya perangkat elektronik, maka hanya ada dua kemungkinan :
Ada kesalahan dalam perhitungan yang anda kerjakan.
Jeroan MCB yang terpasang di meteran telah dimodifikasi (MCB siluman).
icon.top.par
Memanfaatkan Sisa Kapasitas Listrik Terpasang
Melanjutkan contoh model perhitungan di atas…
Dengan demikian, masih terdapat sisa kapasitas listrik yang dapat digunakan sebesar 1.760 – 1.373 = 387 Watt. Nilai sisa itulah yang menjadi cadangan listrik untuk bisa kita gunakan dengan bebas. Baik untuk menyalakan perangkat elektronik yang sudah ada untuk waktu pemakaian yang berbeda atau pun perangkat elektronik baru yang hendak kita beli. Pokoknya, selama masih dalam batas kapasitas listrik 2200VA (1.760 Watt), perangkat akan tetap bisa menyala tanpa masalah.
Misalnya, memasang 1 unit AC 0,5 pk ~ 350 Watt baru untuk pemakaian di siang hari. Total nilai daya perangkat elektronik yang menyala berbarengan menjadi 1.373 Watt + 350 Watt = 1.723 Watt. Nilai itu masih di bawah 1.760 Watt.
Mengapa tidak menggunakan AC 1 pk ~ 540 Watt yang sudah ada saja?
Jika tindakan itu dikerjakan, maka listrik pasti nge-jepret karena total nilai daya yang menyala menjadi 1.373 Watt + 540 Watt = 1.913 Watt. Nilai itu berada di atas batas yang diperkenankan, yaitu 1.760 Watt.
Kapasitas Listrik Terpasang vs Menghemat Listrik
Bagaimana jika kita tetap berniat menyalakan AC 1 pk ~ 540 Watt di siang hari tanpa harus mengalami listrik nge-jepret?
Apakah artinya harus melakukan penambahan kapasitas listrik terpasang?
Salah satu alternatif yang dapat dikerjakan tanpa harus melakukan penambahan kapasitas listrik terpasang adalah dengan mengatur nyala-mati perangkat elektronik yang ada, misalnya dengan mematikan coffee maker. Dengan demikian, total pemakaian listrik di siang hari menjadi :
= (1.373 – 750) + 540
= 623 + 540
= 1.163 Watt
Jadi, tidak perlu disolusikan dengan harus melakukan penambahan kapasitas listrik terpasang. Namun demikian, AC harus dimatikan jika coffee maker hendak kembali digunakan.
Sayangnya, alternatif tindakan yang sederhana itu, seringkali terlewatkan atau malas untuk dikerjakan.
Jika kita mau mencoba mengerjakannya, perlahan-lahan pasti akan terbiasa. Ketika kebiasaan itu sudah terbentuk, penyelesaian masalah keterbatasan kapasitas listrik terpasang di rumah menjadi lebih mudah ditemukan solusinya. Sehingga, pengaturan waktu pemakaian perangkat elektronik menjadi lebih tertata dan berdampak pada pemakaian listrik pun menjadi lebih efektif. Artinya, tindakan menghemat listrik akan terbentuk secara alami mengikuti kebiasaan pemakaian perangkat elektronik yang sehari-hari kita kerjakan di rumah.
Apa kaitan antara mengatur waktu pemakaian perangkat elektronik dengan hemat listrik?
Ketika sebuah perangkat elektronik kita matikan agar bisa menyalakan perangkat elektronik yang lain, secara tidak langsung, kita telah menghilangkan kemungkinan pemakaian listrik dari dua perangkat elektronik berbeda secara bersamaan. Dengan demikian, tidak ada celah kemungkinan pemakaian listrik dari sebuah perangkat elektronik menjadi sia-sia karena terabaikan saat perangkat elektronik lain kita nyalakan.
Menurunkan Besaran Kapasitas Listrik Terpasang
Kalau memang dengan mengatur waktu pemakaian perangkat-perangkat elektronik di rumah bisa kita kerjakan dengan benar, mungkinkah nilai kapasitas listrik terpasang untuk diturunkan?
Tentu saja bisa dan mungkin untuk dikerjakan.
Seperti contoh di atas, adalah sangat mungkin untuk mengatur waktu pemakaian perangkat-perangkat yang ada hingga nilai kapasitas listrik bisa diturunkan dari 2200VA menjadi 1300VA.
Namun, dimana manfaatnya setelah diturunkan?
Jika kita memang berniat untuk menghemat pemakaian listrik, maka satu-satunya cara adalah memiliki pengalaman berada dalam situasi yang sangat terbatas. Disitu kita akan mengerti bagaimana “rasa” dari kekurangan akan listrik. Inovasi baru akan muncul untuk mengatasi “rasa” kekurangan tersebut. Seperti yang saya nyatakan sebelumnya, mau tidak mau salah satu perangkat harus dimatikan agar perangkat lainnya bisa dinyalakan.
Cara memulai terbaik sebelum memutuskan untuk menurunkan nilai kapasitas listrik terpasang adalah dengan menahan nilai kapasitas listrik yang ada saat ini agar tidak dinaikkan. Menurut saya, di tengah-tengah semakin maraknya perkembangan industri perangkat elektronik berharga murah, bukan tindakan mudah menahan keinginan tidak menaikkan kapasitas listrik terpasang yang ada saat ini.
Jadi…
Teori mengatur waktu pemakaian perangkat-perangkat elektronik ini, sudah saya terapkan saat setelah menempati rumah di Jakarta, untuk mengatasi keterbatasan kapasitas listrik terpasang 900VA agar bisa menyalakan :1 unit coffee maker ~ 600 Watt
1 unit pompa air ~ 300 Watt
1 kulkas ~ 108 Watt
1 televisi ~ 128 Watt
1 unit laptop ~ 350 Watt
12 lampu ~ total 100 Watt
8 unit kipas angin ~ total 160 Watt
Semua perangkat di atas pasti menyala setiap hari tanpa terkecuali. Namun, tidak berarti semuanya harus menyala secara bersamaan. Seperti itu kira-kira yang menjadi acuan dari tindakan mengatur waktu pemakaian perangkat elektronik yang saya anut.
Tentu saja ada sedikit perubahan dalam pola urutan waktu aktivitas sehari-hari. Dimana yang sebelumnya terbiasa dengan kapasitas 1300VA, kemudian harus menjalani dalam kapasitas 900VA. Tetapi, kondisi itu hanya benar-benar terasa saat di awalnya saja. Di waktu selanjutnya, akan serta-merta menyesuaikan dengan sendirinya.
Semoga bermanfaat! ☺
Sumber : https://listrikdirumah.com/2017/01/23/cara-menghitung-kapasitas-dan-pemakaian-daya-listrik-di-rumah/#more-9237